Strategi Universitas Mewujudkan Entrepreneurial Campus

Dalam menentukan kemajuan suatu bangsa entrepreneur memiliki banyak pera. Hal ini telah sudah negara maju lakukan, seperti Jepang, Singapura, dan Amerika Serikat. Di Amerika Serikat saat ini sudah lebih dari 12% penduduknya menjadi pengusaha atau entrepreneur. Hal itulah yang menjadikan Amerika Serikat sebagai negara adi kuasa dan super power dengan universitas yang menerapkan Entrepreneurial Campus.

Sedangkan Jepang lebih dari 10% penduduknya sebagai entrepreneur. Lebih dari 240 perusahaan Jepang berskala kecil sampai besar berada di Indonesia. Padahal Jepang memiliki luas wilayah yang kecil dan sumber daya alam yang kurang sedikit. Namun dengan mempunyai semangat serta jiwa kewirausahaannya yang tinggi menjadikan bangsa Jepang sebagai bangsa terkaya di Asia.

Mari kita sedikit elirik sedikit jumlah entrepreneur negara tetangga terdekat yaitu Singapura. Fakta mengatakan lebih dari 7.2% pengusaha Singapura yang menjadikan pertumbuhan bidang ekonomi negaranya semakin jauh meninggalkan negara kita.

Berapa Jumlah Entrepreneur di Indonesia?

Kita hanya mempunyai 0.18% pengusaha , bahkan kurang dari 1% dari jumlah penduduk saat ini. Padahal untuk membangun ekonomi suatu bangsa menjadi bangsa yang maju dan besar. Sedikitnya harus ada minimal 2% pengusaha dari jumlah populasi penduduknya, berarti sekitar 4,8 juta pengusaha di Indonesia saat ini.

Sepertinya kita harus mencontoh perguruan tinggi di Amerika Serikat yaitu MIT (Massachusette Institute Technology) dan Harvard University. Dalam kurun waktu 16 tahun di tengah pengangguran terdidik semakin banyak dan kondisi ekonomi, sosial, dan politik yang kurang stabil. MIT mengubah arah kebijakan perguruan tingginya menjadi Entrepreneurial University atau Entrepreneurial Campus. 

Baca juga: 5 Jurusan Kuliah IPA di Era Digital Prospek Kerja Bagus

Walaupun banyak pro dan kontra terhadap kebijakan tersebut namun selama 16 tahun MIT dapat membuktikandengan lahirnya 4.000 perusahaan dari alumni-alumninya. Bahkan mampu menyedot 1.1 juta tenaga kerja sehingga bisa memiliki omset sebesar $232 miliar pertahunnya. Sungguh hal yang amat sangat menarik sehingga bisa mengubah kondisi Amerika Serikat menjadi negara super power.

Usaha Peningkatan Kewirausahaan di Perguruan Tinggi 

Apa Strategi Langkah Perguruan Tinggi Mewujudkan Entrepreneurial Campus?
Manajemen // pexels

Melihat kesuksesan negara maju yang hampir dalam semua perguruan tingginya menyisipkan dan memberikan materi tentang kewirausahaan dalam setiap mata kuliahnya. Negara di Asia seperti Korea Seletan dan Jepang juga menerapkan Entrepreneurial Campus minimal dua semester. Hal itulah yang membuat negara tetangga, Singapura menjadi negara maju sehingga bisa meningkatkan pembangunan negaranya.

Di Indonesia sendiri, usaha dalam memberikan dan menanamkan jiwa dan semangat kewirausahaan di universitas terus ditingkatkan dan digalakan. Hal ini tentunya dengan berbagai cara dan strategi sehingga membuat mahasiswa tertarik untuk mulai berwirausaha.

Namun dari lebih 82 PTN dan 2.679 PTS di Indonesia hanya sebagian kecil saja yang peduli terhadap pentingnya kewirausahaan di kampus dan masih kurang yang menerapkan Entrepreneurial Campus. Padahal untuk mengubah mindset masyarakat yang 350 tahun dalam penjajah bangsa barat untuk bekerja pada perusahaan dibutuhkan usaha keras dan kerja cerdas dari seluruh elemen bangsa.

Terutama seluruh komunitas intelektual kampus dan lembaga ilmiah. Hal itu bukanlah sesuatu yang salah karena sampai detik ini tujuan sekolah dan kuliah dari hampir seluruh generasi bangsa hanya untuk menjadi pekerja pada sebuah institusi/perusahaan. 

Strategi Perguruan Tinggi Mewujudkan Entrepreneurial Campus 

1. Menyusun Kurikulum Entrepreneur University

Dalam merumuskan sistem atau metode pembelajaran dan pelatihan entrepreneurship, perguruan tinggi harus dengan bersungguh-sungguh merancang mata kuliah atau materi entrepreneurship untuk mahasiswanya. Bisa dimulai dari pembuatan  silabus, slide presentasi, satuan acara pengajaran (SAP), modul teori, modul praktikum atau praktek, pembuatan buku panduan, dll.

Rancangan itu kemudian harus dikerjakan oleh sebuah tim yang memiliki keahlian dan pengalaman diberbagai bidang keilmuannya. Menyusun kurikulum kewirausahaan, tidak serta merta menjadikan kewirausahaan sebagai mata kuliah tersendiri, namun bisa saja dalam mata kuliah lain memuat tentang materi entrepreneurship.

Yang masih kurang perhatian oleh perguruan tinggi dalam merancang kurikulum mata kuliah dan penerapan Entrepreneurial Campus ialah tidak atau kurangnya mengikutsertakan pelaku usaha dan motivator entrepreneurship dalam tim penyusun sehingga mata kuliah atau kurikulum yang diberikan tidak atau kurang berkualitas.

Baca juga: Daftar Universitas Negeri dan Swasta di Yogyakarta

2. Peningkatan SDM Dosen. 

Perguruan tinggi harus mempersiapkan sumber daya manusia (Dosen) yang mampu melakukan ”5M”, yaitu:

  1. Mampu memberikan paradigma baru tentang pentingnya berwirausaha
  2. Mampu mengubah mindset mahasiswa menjadi seseorang yang berjiwa berwirausaha
  3. Dapat memotivasi dan menginspirasi  mahasiswa menjadi lulusan yang mandiri
  4. Mampu memberikan teladan dan contoh karya nyata dalam kewirausahaan
  5. Mampu menghasilkan lulusan SDM mahasiswa menjadi seorang entrepreneur sukses.

Ada program peningkatan Dosen ini dapat melalui berbagai metode, seperti melalui ”5P”, yaitu:

  1. Program pelatihan entrepreneurship untuk dosen
  2. Program workshop/seminar/lokakarya kewirausahaan
  3. Pemagangan dosen dibidang usaha
  4. Program sarasehan dengan mitra usaha usaha
  5. Program pendampingan dosen baru

3. Membentuk Entrepreneurship Center yang Selaras dengan Entrepreneurial Campus

Membentuk kewirausahaan center baik institusi kampus maupun berupa organisasi kemahasiswaan. Beberapa universitas wajib mencontoh universitas yang sudah terkenal mengelola berbagai kegiatan di bidang kewirausahaan mahasiswa seperti:

  • Entrepreneur College di UI
  • Pusat Inovasi, Kewirausahaan dan Kepemimpinan ITB
  • Pusat Penelitian dan Pengembangan Kewirausahaan, Universitas Indonesia
  • Community Business and Entrepreneurship Development di STMB Telkom
  • BSI Entrepreneurship Center di Bina Sarana Informatika
  • Program Wirausaha Komunitas UGM
  • UKM Center di FEUI
  • Center for Entrepreneurship, Change, and Third Sector (CECT) di Universitas Tri Sakti
  • Binus Entrepreneurship Center (BEC) di Binus

Hal ini menunjukan bahwa universitas-universitas tersebut memahami betul tentang pentingnya kewirausahaan sebagai solusi cerdas mahasiswa menjadi seorang entrepreneur muda. Seluruh universitas di Indonesia semoga juga bisa menerapkan Entrepreneurial Campus.

4. Kerjamasa dengan Dunia Usaha

Hal inilah yang harus universitas lakukan dalam rangka tiga tujuan, yaitu:

  1. Meningkatkan kualitas dosen dan mahasiswa
  2. Membuka peluang magang usaha untuk dosen dan mahasiswa
  3. Membuka peluang kerjasama usaha bagi mahasiswa/alumni

Dengan program ini semoga mahasiswa bisa menganalisa dan mengamati bentuk usaha secara nyata sehingga bisa memiliki gambaran ketika kelak berwirausaha nantinya.

5. Membentuk Unit Usaha untuk Mahasiswa

Salah satu kesungguhan universitas dalam mewujudkan mahasiswa untuk bisa menjadi seorang pengusaha adalah dengan membentuk beberapa unit usaha yang bisa mahasiswa kelola secara bersama-sama. Apapun jenis usahanya tentunya harus sesuai dengan kesepakatan antara mahasiswa dengan perguruan tinggi. Unit usaha yang telah terbentuk ini kemudian dapat dijadikan sebagai salah satu pengalaman berharga bagi mahasiswa sebelum mereka terjun membuka usaha sendiri.

6. Kerjasama dengan Institusi atau Lembaga Keuangan

Untuk bisa mewujudkan mahasiswa atau alumni sebagai seorang entrepreneur, universitas berkewajiban memberikan kemudahan dan fasilitas bagi mahasiswanya dalam membuka usaha. Salah satunya bisa dengan cara menjadi fasilitator atau mediator antara mahasiswa dengan dunia keuangan dalam hal kemudahan mendapatkan kredit usaha bagi mahasiswa. Tidak sedikit dari para mahasiswa berkeinginan untuk membuka usaha namun terhalang oleh modal (dana).

7. Entrepreneurship Award

Salah satu hal pemicu meningkatnya semangat entrepreneurship dari mahasiswa adalah dengan adakanya secara rutin perlombaan dan penghargaan kewirausahaan. Perlombaan entrepreneurship mahasiswa ini, selain memberikan penghargaan bagi mahasiswa juga dapat menjadi langkah universitas dalam meningkatkan minat berwirausaha mahasiswa. Perlombaan ini bisa berupa bussiness plan atau juga bisa berupa entrepreneurship expo.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini